ARTIKEL, Buku, REVIEW, Remaja & Cinta - 03 Apr 2009 Kepedihan, kemalangan, penderitaan, dan kehilangan bisa terjadi dengan banyak cara. Hal itu bisa terjadi ketika hubungan berakhir, anak-anak meninggalkan rumah, keluarga berpisah, dan tentu saja ketika orang kesayangan meninggal. Namun, harapan bisa selalu muncul dan menyembuhkan dukacita perorangan. Kisah Paloma memberikan “titik sambung” bagi awal mukjizat penyembuhan.
Ada buku yang dimaksudkan untuk dibaca sebagai hiburan dan ada buku yang dimaksudkan untuk membuka hati kita agar sang “benda bersayap” bisa masuk dan menanamkan harapan. Paloma adalah buku semacam itu. Ini buku dengan sebuah misi, bukan sekadar sebuah tema. Misinya adalah memberikan harapan kepada orang-orang yang pengalaman hidupnya membutuhkan kekuatan harapan dan keteguhan iman.
Kepedihan, kemalangan, penderitaan, dan kehilangan bisa terjadi dengan banyak cara. Hal itu bisa terjadi ketika hubungan berakhir, anak-anak meninggalkan rumah, keluarga berpisah, dan tentu saja ketika orang kesayangan meninggal. Namun, harapan bisa selalu muncul dan menyembuhkan dukacita perorangan. Kisah Paloma memberikan “titik sambung” bagi awal mukjizat penyembuhan.
Saat membaca karya nonfiksi ini, kita langsung bersentuhan dengan keuniversalan konsep yang telah diabadikan sang penulis. Ia tidak hanya menuturkan kisah tentang misi seorang gadis kecil dalam kehidupan, melainkan juga kisah setiap orang yang punya tugas bertanya serta menjawab pertanyaan tak terjawab mengenai alasan terjadinya berbagai hal.
Meski begitu, Paloma lain. Karena buku ini menjawab pertanyaan tak terjawab itu dengan satu-satunya cara yang bisa diterima—iman. Iman dalam kitab suci didefinisikan sebagai inti dari hal-hal yang diharapkan, bukti dari hal-hal yang tidak terlihat. Harapan hidup di masa depan. Hal itu adalah keyakinan bahwa keadaan lama-lama akan membaik. Di masa-masa kepedihan, kemalangan, penderitaan, dan kehilangan, hanya harapanlah yang membuat banyak orang terhindar dari kematian spiritual dan harfiah. Paloma memperlihatkan dengan memberikan contoh cara sebuah keluarga bisa bangkit dari tumpukan debu seperti mitos burung Phoenix untuk dilahirkan kembali.
Sumber : Buku Seri Napoleon Hill Foundation Paloma : Sebuah Kisah Nyata tentang Iman, Cinta, dan Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar